Bebek Tugu Pahlawan Yang Gurih
Bebek Tugu Pahlawan
Bebek
goreng adalah makanan yang paling gampang ditemukan di kota Surabaya
dan merupakan salah satu menu kesukaan saya. Namun tidak banyak penjual
bebek goreng yang pintar dalam meracik masakannya, kadang masakan bebek
yang dihasilkan masih berbau sawah atau bau amis dari bebek, kadang juga
daging bebeknya masih alot dan keras. Penjual bebek goreng yang saya
percaya dan sudah menjadi langganan saya sejak dulu adalah Bebek Tugu
Pahlawan. Lebih terkenal dengan nama bebek Tugu Pahlawan karena warung
ini berada pas di seberang Tugu Pahlawan.
Bebek Tugu Pahlawan membuka warungnya di pelataran parkiran ruko-ruko yang telah tutup, hanya secara sederhana memasang tenda bongkar pasang. Warung bebek yang buka mulai jam 6 sore ini selalu ramai oleh pengunjung, tak jarang untuk menikmati sepiring nasi bebek pengunjung harus rela mengantri. Ada sebuah trik supaya bisa mendapatkan sepiring nasi bebek secara cepat, yaitu memesannnya dengan menggunakan bahasa Madura. Boleh percaya ataupun tidak tapi trik ini berhasil saya praktekkan, coba saja untuk membuktikannya. Antrian disini terbagi menjadi 2, yang satu antrian untuk makan di tempat dan yang satunya lagi untuk dibawa pulang.
Menu satu-satunya yang disediakan di sini adalah bebek goreng, hanya saja ukurannya yang bervariasi, seperti paha biasa, paha super, dada super dan protolan. Tinggal sebut saja porsi mana yang diinginkan. Biasa saya memesan dada/ paha super biar mantep makannya, sudah jauh pake antri lagi harus pesan yang sekalian besar biar puas. Seporsinya berisi sepiring nasi putih, bebek goreng yang ditaburi serundeng, sambal dan lalapan timun.
Rasa dari daging bebek gorengnya jangan ditanya lagi, top markotop, laziz, ajib, semuanya deh saya sebutkan. Dagingnya digoreng dengan tingkat kering yang sangat pas di luarnya, tapi di dalamnya berasa empuk dan tidak alot sama sekali, rasanya juga sangat gurih. Untuk sambalnya sendiri ada 2 jenis sambal yang disediakan, jujur saja saya kurang mengerti untuk jenis sambalnya. Sambal yang satunya sambal basah dan kurang pedas, sedangkan yang satunya lagi sambal kering dan berasa mantep abis pedasnya, pedas asin pas dengan selera saya.
Untuk minumannya ada es degan istimewa yang dijual tepat disamping warung tenda bebek ini, memang bebek Tugu Pahlawan tidak menjual minuman sama sekali. Rasa es degan disini juga sangat pas, manisnya pas, dagingnya pas, dan segernya juga pas banget. Dijamin cukup melegakan tenggorokan setelah menikmati bebek goreng.
Bebek Tugu Pahlawan membuka warungnya di pelataran parkiran ruko-ruko yang telah tutup, hanya secara sederhana memasang tenda bongkar pasang. Warung bebek yang buka mulai jam 6 sore ini selalu ramai oleh pengunjung, tak jarang untuk menikmati sepiring nasi bebek pengunjung harus rela mengantri. Ada sebuah trik supaya bisa mendapatkan sepiring nasi bebek secara cepat, yaitu memesannnya dengan menggunakan bahasa Madura. Boleh percaya ataupun tidak tapi trik ini berhasil saya praktekkan, coba saja untuk membuktikannya. Antrian disini terbagi menjadi 2, yang satu antrian untuk makan di tempat dan yang satunya lagi untuk dibawa pulang.
Menu satu-satunya yang disediakan di sini adalah bebek goreng, hanya saja ukurannya yang bervariasi, seperti paha biasa, paha super, dada super dan protolan. Tinggal sebut saja porsi mana yang diinginkan. Biasa saya memesan dada/ paha super biar mantep makannya, sudah jauh pake antri lagi harus pesan yang sekalian besar biar puas. Seporsinya berisi sepiring nasi putih, bebek goreng yang ditaburi serundeng, sambal dan lalapan timun.
Rasa dari daging bebek gorengnya jangan ditanya lagi, top markotop, laziz, ajib, semuanya deh saya sebutkan. Dagingnya digoreng dengan tingkat kering yang sangat pas di luarnya, tapi di dalamnya berasa empuk dan tidak alot sama sekali, rasanya juga sangat gurih. Untuk sambalnya sendiri ada 2 jenis sambal yang disediakan, jujur saja saya kurang mengerti untuk jenis sambalnya. Sambal yang satunya sambal basah dan kurang pedas, sedangkan yang satunya lagi sambal kering dan berasa mantep abis pedasnya, pedas asin pas dengan selera saya.
Untuk minumannya ada es degan istimewa yang dijual tepat disamping warung tenda bebek ini, memang bebek Tugu Pahlawan tidak menjual minuman sama sekali. Rasa es degan disini juga sangat pas, manisnya pas, dagingnya pas, dan segernya juga pas banget. Dijamin cukup melegakan tenggorokan setelah menikmati bebek goreng.
0 Response to "Bebek Tugu Pahlawan Yang Gurih"
Posting Komentar